/** Kotak Iklan **/ .kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan img:hover {border: 1px solid #333}

Try Relay: the free SMS and picture text app for iPhone.

Sabtu, 15 Juni 2013

AKSES JALAN PANTURA 97% SIAP UNTUK MUDIK LEBARAN 2013

Untuk mendukung kelancaran arus mudik lebaran 2 Bulan lagi, Kementerian Pekerjaan Umum memastikan jalur pantai utara (pantura) Jawa siap digunakan sebagai akses para pemudik. Direktur Jenderal Bina Marga Djoko mengungkapkan kondisi ruas jalan pantura 97% dalam kondisi siap, sementara sisanya berada dalam kondisi rusak ringan dan rusak berat. Kementerian PU terus melakukan perbaikan jalan di beberapa titik jalur pantura yang mengalami kerusakan. Kerusakan terparah terjadi di wilayah Banten sepanjang 500 meter, sementara kerusakan ringan juga sepanjang 500 meter di Km1 Brebes. Perbaikan di kedua titik yang mengalami kerusakan itu diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp23 miliar. Ia menjelaskan beban jalan pantura selama lebaran justru lebih ringan karena mayoritas kendaraan yang menggunakan jalur tersebut adalah kendaran golongan I. “Kita upayakan agar lalu lintas selama lebaran tidak terganggu. Jalan yang rusak parah sedang dalam proses tender pengerjaan dengan menggunakan perfomace based contrac (PBC). Sementara yang rusak ringan akan tangani sendiri, sebelum lebaran sudah selesai,” jelasnya di Cirebon, Rabu (24/4/2013). Selain memperbaiki jalan yang rusak, Ia mengungkapkan pihaknya saat ini tengah memperbaiki tujuh jembatan di jalur pantura yang diperkirakan masing-masing jembatan menelan biaya sekitar Rp12-15 miliar. Ketujuh jembatan itu yakni Jembatan Kalimenir (Indramayu), Jembatan Cimanuk (Garut), Jembatan Pilangsari (Cirebon), Jembatan Bandengan (Cirebon), Jembatan Wudukwur (Cirebon), Jembatan Kebarepan (Cirebon) dan Jembatan Ruwu Urip (Cirebon). Selain itu, Bina Marga juga memperbaiki Jembatan Pemali Brebes yang amblas. Jembatan tersebut akan ditangani sementara dengan cara dilapisi beton dan menyediakan jembatan alternatif. “Jembatan Pemali belum bisa tangani secara permanen karena membutuhkan waktu. Pasca lebaran kita akan rekonstruksi ulang agar lebih kuat menahan beban,” jelas Djoko. sumber : mediakontraktor.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar